Suzuki Heartect: Apakah Bisa Diterapkan pada Mobil Listrik?
Suzuki menampilkan platform rangka Heartect mereka di ajang IIMS 2025 yang berlangsung pada 13-23 Februari di JIExpo, Kemayoran, Jakarta. Platform ini sudah diterapkan pada beberapa model mobil Suzuki yang masih menggunakan mesin pembakaran dalam (ICE). Namun, apakah rangka tersebut juga dapat digunakan untuk mobil listrik Suzuki di masa depan?
Vice President PT Suzuki Indomobil Motor (SIM), Hoshino Masaharu, menjelaskan bahwa secara prinsip, rangka Heartect bisa digunakan baik untuk kendaraan berbasis mesin pembakaran maupun mobil listrik.
“Secara prinsip bisa digunakan (untuk EV). Namun, karena mobil listrik membutuhkan ruang untuk baterai, tentu perlu adanya penyesuaian,” ujar Hoshino saat ditemui di IIMS 2025.
Dengan kata lain, rangka Heartect memungkinkan untuk diterapkan pada mobil listrik, tetapi perlu disesuaikan dalam tata letaknya. Sebagai contoh, Grand e-Vitara yang baru saja diluncurkan di India sudah menggunakan versi khusus dari rangka ini, yakni Heartect EV.
Hoshino juga mengungkapkan bahwa rangka Heartect memiliki sejumlah keunggulan, seperti bobot yang lebih ringan, lebih ramah lingkungan, dan tetap mengutamakan faktor keselamatan. “Filosofi dari rangka ini adalah Sho Sho Kei Tan Bi, yang menekankan pada desain bodi yang ringan serta aman,” jelasnya.
Dalam presentasinya, ia juga menjelaskan bahwa bobot mobil Suzuki lebih ringan hingga 200 kg dibandingkan rata-rata bobot kendaraan dari pabrikan lain. Rata-rata bobot kendaraan Suzuki adalah 892 kg, sehingga lebih hemat bahan bakar dan ramah lingkungan.
“Ketika kendaraan digunakan, emisi karbon yang dihasilkan bisa berkurang hingga 6%. Sementara itu, dalam proses produksinya, emisi karbon dapat ditekan hingga 20%,” tambahnya.
Dengan bobot yang lebih ringan, efisiensi konsumsi bahan bakar juga menjadi lebih baik. Saat ini, rangka Heartect sudah diterapkan pada beberapa model Suzuki, seperti Ignis, Dzire, Baleno, Ertiga, dan XL7.