Korea Utara Dirikan Pusat Riset AI untuk Pengembangan Teknologi Peretasan
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, telah memerintahkan pembentukan unit khusus yang berfokus pada riset dan pengembangan kecerdasan buatan (AI) guna mendukung aktivitas peretasan dan pencurian data. Unit ini berada di bawah Biro Mata-Mata Tentara Korea Utara (RGB) dan diberi nama “Research Center 227.” Menurut laporan dari Daily NK, perintah ini dikeluarkan pada akhir Februari sebagai bagian dari strategi Korea Utara untuk meningkatkan kapabilitas perang informasi di luar negeri.
Unit ini lebih berfokus pada pengembangan teknologi dan perangkat lunak untuk peretasan dibandingkan dengan penggalangan informasi militer. Tujuan utamanya adalah menciptakan sistem berbasis AI yang mampu menembus jaringan keamanan negara-negara Barat, mencuri informasi sensitif, serta membobol aset keuangan digital. Dengan teknologi yang semakin canggih, Korea Utara berupaya meningkatkan kemampuan siber mereka dalam rangka memperkuat posisi mereka dalam perang digital global.
Research Center 227 saat ini tengah merekrut 90 ahli komputer dari universitas terbaik di Korea Utara, termasuk dari program doktoral. Para kandidat yang terpilih berasal dari jurusan pengembangan perangkat lunak, sistem otomatisasi, dan keamanan informasi. Meski mereka bukan pelaku peretasan langsung, tugas utama mereka adalah merancang dan mengembangkan perangkat lunak yang nantinya dapat digunakan oleh tim peretas Korea Utara di masa mendatang. Dengan langkah ini, Korea Utara terus menunjukkan keseriusannya dalam memperkuat keahlian siber dan memperluas operasi digital mereka di dunia maya.