Laporan terbaru mengungkapkan bahwa China telah melaksanakan tujuh misi luar angkasa yang melibatkan 15 astronot dalam dua tahun terakhir. Misi-misi ini mencakup empat misi berawak dan tiga misi pasokan ulang kargo, menunjukkan komitmen China dalam memperkuat program luar angkasanya.

Misi berawak yang dilakukan oleh China termasuk peluncuran astronot ke stasiun luar angkasa Tiangong, yang telah beroperasi secara permanen sejak akhir 2022. Dalam misi-misi ini, para astronot tidak hanya menjalankan tugas rutin tetapi juga melakukan eksperimen ilmiah dan pemeliharaan stasiun. Keberhasilan misi ini menegaskan kemampuan China dalam mengelola program luar angkasa yang kompleks.

Stasiun luar angkasa Tiangong menjadi pusat kegiatan luar angkasa China. Dengan kapasitas untuk menampung hingga tiga astronot selama berbulan-bulan, Tiangong memungkinkan penelitian ilmiah yang lebih mendalam dan pengembangan teknologi luar angkasa. Stasiun ini direncanakan akan beroperasi setidaknya selama 15 tahun, memberikan platform bagi berbagai eksperimen dan kolaborasi internasional.

Selain misi berawak, China juga berhasil melaksanakan tiga misi pasokan ulang kargo untuk mendukung operasional Tiangong. Misi pasokan ini penting untuk memastikan ketersediaan bahan makanan, peralatan, dan kebutuhan lainnya bagi para astronot yang bertugas di luar angkasa. Kegiatan ini menunjukkan efisiensi logistik China dalam mendukung program luar angkasanya.

China memiliki rencana ambisius untuk terus melanjutkan eksplorasi luar angkasa. Dalam jangka panjang, mereka berencana untuk mengirimkan astronot ke bulan pada tahun 2030 dan membangun stasiun penelitian internasional di bulan. Dengan peluncuran misi Tianwen-2 yang dijadwalkan pada tahun 2025 untuk mengumpulkan sampel dari asteroid, China menunjukkan bahwa mereka serius dalam menjadi pemain utama di arena luar angkasa global.

Dengan tujuh misi luar angkasa yang sukses dan rencana ambisius ke depan, tahun 2025 diharapkan menjadi tahun penting bagi program luar angkasa China. Semua pihak kini diajak untuk memperhatikan perkembangan ini, yang tidak hanya akan memengaruhi posisi China di dunia luar angkasa tetapi juga memberikan kontribusi signifikan terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi global. Keberhasilan dalam misi-misi ini akan sangat bergantung pada kerjasama antara berbagai lembaga dan negara dalam mengeksplorasi potensi luar angkasa.