Sumber Ledakan Radio Misterius di Luar Angkasa Akhirnya Terungkap
BERLIN – Para ilmuwan telah menghabiskan bertahun-tahun untuk memecahkan misteri ledakan radio yang aneh dan akhirnya menemukan jawabannya.
Sejak ditemukan pada tahun 2022, semburan gelombang radio yang berulang telah menjadi bahan perbincangan di kalangan ilmuwan. Kini, penelitian terbaru telah mengungkap asal muasal sinyal-sinyal tersebut yang berasal dari luar angkasa. Salah satu sinyal yang berdenyut ini dilacak kembali ke sumbernya, yaitu sebuah katai merah, bintang yang umum ditemukan di galaksi Bima Sakti. Diperkirakan, bintang ini berada dalam orbit biner dengan sebuah katai putih, yakni inti yang tersisa dari bintang yang sudah mati.
Tim dari Live Science menemukan adanya “pulsasi radio periodik” yang berulang setiap 18 menit dan berasal dari luar angkasa. Pulsasi ini berlangsung selama tiga bulan sebelum akhirnya menghilang. Menurut teori saat ini, pulsar – sejenis bintang neutron – seharusnya tidak menghasilkan gelombang radio seperti yang diamati ini. Selain itu, para ilmuwan juga menemukan dua objek langit baru di galaksi kita, salah satunya adalah galaksi cincin kutub potensial NGC 4632. Gambar yang diambil menunjukkan cincin gas yang mengelilingi tegak lurus cakram spiral utama galaksi tersebut.
Meskipun pulsar telah diteliti selama lebih dari 50 tahun, cara mereka memancarkan radiasi masih belum sepenuhnya dipahami. Sejak tahun 2022, semakin banyak sumber radio berkedip lambat ditemukan di dalam Bima Sakti. Sumber-sumber ini begitu jauh sehingga sulit untuk menentukan jenis bintang atau objek yang menghasilkan gelombang radio misterius tersebut.
Para ilmuwan menggunakan teleskop radio Murchison Widefield Array yang terletak di Australia Barat untuk memindai langit. Teleskop ini mampu mengamati 1.000 derajat persegi langit setiap menitnya. Data yang diperoleh kemudian diproses untuk menemukan sinyal di wilayah Bima Sakti yang jarang penduduknya. Dalam pencarian ini, ditemukan sebuah sumber baru bernama GLEAM-X J0704-37 yang menghasilkan denyut gelombang radio yang berlangsung selama satu menit setiap 2,9 jam. Sumber ini menjadi “transien periode panjang paling lambat yang ditemukan sejauh ini”.
Pengamatan lanjutan menggunakan teleskop MeerKAT di Afrika Selatan menunjukkan bahwa gelombang radio tersebut berasal dari sebuah bintang katai merah. Meskipun menyusun sekitar 70% bintang di Bima Sakti, katai merah sangat redup sehingga tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. Penelitian lebih lanjut mengungkap bahwa sumber gelombang tersebut bukanlah katai merah itu sendiri, melainkan sebuah objek tak terlihat yang berada dalam orbit biner dengannya. Para ilmuwan yakin bahwa objek kedua ini adalah sebuah katai putih.
Penemuan ini tidak hanya memberikan jawaban atas misteri panjang mengenai sumber ledakan radio di Bima Sakti, tetapi juga membuka pintu bagi penelitian lebih lanjut mengenai sifat dan perilaku objek-objek langit yang menghasilkan gelombang radio misterius. Studi-studi mendatang diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang fenomena-fenomena ini dan peran mereka dalam dinamika galaksi kita.
Dengan terus mengembangkan teknologi teleskop dan metode pengamatan, para ilmuwan berharap dapat menemukan lebih banyak lagi fenomena serupa di masa depan, yang mungkin akan mengungkap lebih banyak rahasia alam semesta yang masih tersembunyi.