China Tak Butuh Amerika, TikTok Dan Huawei Buat Teknologi AI Sendiri
Beijing – China semakin memperkuat kemandiriannya dalam teknologi kecerdasan buatan (AI) dengan perusahaan-perusahaan raksasa seperti TikTok dan Huawei yang kini mengembangkan teknologi AI mereka sendiri. Langkah ini diambil setelah meningkatnya ketegangan antara China dan Amerika Serikat, terutama terkait pembatasan teknologi dan perang dagang yang mempengaruhi industri teknologi global.
Menurut laporan terbaru, TikTok melalui induk perusahaannya, ByteDance, telah mempercepat pengembangan AI berbasis konten yang lebih canggih untuk platform media sosialnya. Teknologi ini diharapkan bisa mengoptimalkan algoritma rekomendasi yang telah menjadi keunggulan utama TikTok. “Kami percaya teknologi AI yang kami kembangkan akan memperkuat kemampuan platform kami tanpa bergantung pada teknologi asing,” ujar salah satu eksekutif ByteDance dalam sebuah konferensi di Beijing.
Sementara itu, Huawei, yang telah lama menjadi pemimpin dalam pengembangan teknologi jaringan 5G, kini berfokus pada pengembangan chip AI dan perangkat keras yang dirancang khusus untuk aplikasi kecerdasan buatan. Langkah ini dilakukan setelah Huawei mengalami berbagai pembatasan dari AS yang melarang penggunaan chip dan perangkat lunak asal Amerika dalam produk-produknya. “Huawei berkomitmen untuk terus berinovasi dan menciptakan solusi teknologi mutakhir yang dapat bersaing secara global,” kata Ren Zhengfei, pendiri Huawei.
Pemerintah China sendiri telah memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif ini sebagai bagian dari rencana besar negara untuk mencapai kemandirian teknologi. Dalam beberapa tahun terakhir, China telah berinvestasi besar-besaran dalam riset dan pengembangan AI, termasuk melalui pendanaan untuk perusahaan teknologi lokal dan universitas. Hal ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang untuk mengurangi ketergantungan pada teknologi Barat.
Banyak analis memprediksi bahwa langkah-langkah ini akan mempercepat dominasi China di sektor AI global, terutama di tengah kondisi di mana ketegangan teknologi antara China dan Amerika Serikat terus memanas. Dengan perkembangan pesat ini, China menunjukkan bahwa mereka siap menjadi pemain utama dalam industri AI tanpa bantuan teknologi dari Amerika Serikat.