Israel Pakai Senjata AI Mematikan Buatan India Saat Agresi Di Gaza
Pada 21 November 2024, laporan baru mengungkapkan bahwa Israel menggunakan senjata berbasis kecerdasan buatan (AI) yang dikembangkan di India selama agresi militer di Gaza. Senjata tersebut, yang dirancang untuk meningkatkan akurasi dan efisiensi dalam pertempuran, dikabarkan telah digunakan dalam serangan udara dan operasi darat di wilayah Gaza. Teknologi ini memanfaatkan AI untuk menganalisis data dalam waktu nyata dan membuat keputusan serangan yang lebih cepat dan tepat sasaran.
Senjata AI ini diketahui memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi target secara otomatis, termasuk kendaraan dan struktur yang dianggap sebagai ancaman. Dengan menggunakan algoritma canggih, sistem ini dapat merespons dalam hitungan detik, memungkinkan Israel untuk melakukan serangan dengan presisi tinggi. Meski begitu, penggunaan teknologi semacam ini memicu kekhawatiran terkait potensi kesalahan dalam penentuan target dan dampak pada warga sipil di Gaza yang semakin terjebak dalam pertempuran.
Menurut sumber yang dekat dengan perkembangan teknologi militer, senjata berbasis AI ini merupakan hasil kolaborasi antara perusahaan-perusahaan teknologi militer Israel dan India. India sendiri telah menjadi salah satu penyedia teknologi canggih yang mendukung kebutuhan militer global. Meskipun hubungan antara kedua negara tersebut semakin erat dalam bidang pertahanan, penggunaan teknologi ini dalam konflik mengundang perhatian global mengenai etika dan dampak jangka panjangnya.
Penggunaan senjata AI dalam konflik ini mendapat kecaman dari beberapa negara dan organisasi internasional. Para aktivis kemanusiaan dan ahli teknologi mengingatkan bahwa senjata berbasis AI memiliki potensi untuk menyebabkan kerusakan yang lebih besar, termasuk meningkatnya jumlah korban jiwa yang tidak bersalah. Meski teknologi ini menawarkan efisiensi, banyak pihak khawatir jika pengambilan keputusan dalam pertempuran sepenuhnya diserahkan kepada mesin tanpa pengawasan manusia yang memadai.