Rasa lapar yang terus-menerus meski sudah makan adalah salah satu gejala yang sering diabaikan sebagai tanda awal diabetes, dikenal juga dengan istilah hyperphagia atau polyphagia. Kondisi ini terjadi ketika tubuh merasa kelaparan terus-menerus dan tidak merasa kenyang, meskipun sudah makan dalam jumlah banyak.

Gejala ini dapat muncul pada penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2. Salah satu penyebab utama rasa lapar yang berlebihan ini adalah hiperglikemia, yaitu kondisi di mana kadar gula darah terlalu tinggi. Hal ini terjadi ketika tubuh tidak cukup memproduksi insulin, tidak memproduksi insulin sama sekali, atau insulin yang diproduksi tidak berfungsi dengan baik. Akibatnya, tubuh kesulitan mengubah makanan menjadi energi yang dibutuhkan, sehingga rasa lapar terus muncul.

Untuk menjaga kadar gula darah tetap terkendali, penting untuk mengonsumsi makanan yang mendukung pengelolaan gula darah, seperti kacang-kacangan, sayuran, biji-bijian, oat, yogurt, dan telur. Selain itu, penting untuk menjaga pola makan yang sehat dan seimbang, serta membatasi konsumsi makanan yang tinggi karbohidrat sederhana seperti roti putih, pasta, kentang, dan makanan manis.

Olahraga teratur juga berperan penting dalam menjaga kestabilan kadar gula darah. Di samping itu, faktor lain seperti kurang tidur, stres, dan sindrom pramenstruasi (PMS) dapat memicu hormon yang meningkatkan rasa lapar. Oleh karena itu, disarankan untuk menjaga pola tidur yang baik, melakukan latihan relaksasi, atau bahkan berjalan-jalan di alam untuk menenangkan pikiran dan menulis jurnal perasaan.