Jokowi Ingatkan Ancaman AI Bisa Lenyapkan 85 Juta Pekerjaan Tahun 2025
Pada 21 September 2024, Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali memberikan peringatan penting terkait dampak kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) terhadap dunia kerja. Dalam pidatonya, Jokowi menekankan bahwa AI memiliki potensi untuk menggantikan manusia dalam banyak sektor pekerjaan, dengan estimasi sebanyak 85 juta pekerjaan berpotensi hilang di seluruh dunia pada tahun 2025.
AI Membawa Perubahan Besar di Dunia Kerja
Jokowi menyatakan bahwa perkembangan AI tidak hanya menawarkan efisiensi dan otomatisasi, tetapi juga ancaman serius bagi pekerjaan tradisional. Sektor-sektor seperti manufaktur, layanan pelanggan, dan transportasi disebut sebagai yang paling rentan. Presiden juga menggarisbawahi bahwa Indonesia perlu bersiap menghadapi transformasi ini dengan memperkuat kemampuan sumber daya manusia di bidang teknologi, inovasi, dan pendidikan.
Peluang dan Tantangan di Era AI
Meski demikian, Jokowi juga melihat sisi positif dari perkembangan AI. Ia menyebutkan bahwa AI dapat menciptakan peluang baru di bidang teknologi informasi, data analisis, dan rekayasa perangkat lunak. Namun, ia mengingatkan bahwa kesempatan ini hanya bisa dimanfaatkan jika masyarakat Indonesia mampu mengembangkan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri masa depan. Untuk itu, Presiden mengimbau dunia pendidikan untuk segera menyesuaikan kurikulumnya.
Indonesia Harus Adaptif dan Inovatif
Dalam rangka menghadapi ancaman dan peluang yang dibawa oleh AI, Jokowi menekankan bahwa Indonesia harus cepat beradaptasi dan terus berinovasi. Ia mendorong pemerintah, swasta, dan masyarakat untuk bekerja sama dalam menciptakan ekosistem yang mendukung inovasi teknologi, khususnya di era AI. Pengembangan sektor digital, peningkatan keterampilan SDM, dan percepatan pembangunan infrastruktur digital menjadi kunci untuk menghadapi tantangan ini.
Peringatan ini mencerminkan keseriusan Jokowi dalam menghadapi revolusi teknologi yang sedang berlangsung, dengan harapan Indonesia dapat siap menghadapi perubahan besar di dunia kerja yang akan datang.