Zahran Juara Olimpiade Fisika Astronomi Dunia – Belajar Dari Youtube
Tak disangka, ketekunan dalam belajar melalui YouTube dapat membawa seseorang ke puncak prestasi internasional. Ini terjadi pada Zahran Nizar Fadhlan, mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB), yang berhasil meraih medali perak di Olimpiade Fisika Internasional (IPhO) 2024.
Kisah Inspiratif Zahran dan Perjalanannya ke Puncak Dunia
Zahran, yang akrab dipanggil Zahran, mulai menjelajahi dunia fisika dan astronomi melalui tayangan YouTube selama pandemi Covid-19. “Selama pandemi, saya banyak menonton video di YouTube dan menemukan konten tentang alam semesta. Dari situ, minat saya dalam astronomi dan fisika semakin berkembang,” ujarnya dalam wawancara dengan Pusat Prestasi Nasional Kemendikbudristek pada Sabtu (24/8/2024).
Langkah Menuju Kejayaan di Olimpiade Internasional
Zahran, yang merupakan lulusan SMA Negeri 1 Padang, kini melanjutkan studi di Fakultas Teknik Mesin Dirgantara ITB. Perjalanannya menuju kesuksesan internasional melibatkan banyak tahapan, mulai dari seleksi Olimpiade Sains Nasional (OSN) tingkat Sekolah hingga tingkat Nasional. Selain itu, Zahran juga mengikuti pembinaan intensif dari Puspresnas Kemendikbudristek.
Usaha keras serta dedikasi Zahran membuahkan hasil. Pada tahun 2023, Zahran meraih Absolute Winner di OSN SMA/MA bidang Fisika dan medali perunggu di International Olympiad on Astronomy and Astrophysics (IOAA) 2023. Tahun berikutnya, ia kembali membawa nama Indonesia ke tingkat dunia dengan meraih medali perak di IPhO 2024.
Prestasi Akademik Zahran yang Mengagumkan
Berikut adalah beberapa prestasi akademik Zahran, baik di tingkat nasional maupun internasional:
Medali Perunggu: Di Olimpiade Sains Nasional (OSN) bidang Astronomi untuk jenjang SMA/MA pada tahun 2022.
Medali Emas: Diraih di OSN untuk jenjang SMA/MA dalam bidang Fisika pada tahun 2023.
Absolute Winner: Gelar ini didapatkan di OSN jenjang SMA/MA dalam bidang Fisika tahun 2023.
Best Experiment: Penghargaan ini diterima di OSN jenjang SMA/MA untuk kategori Fisika pada tahun 2023.
Medali Perunggu: Diperoleh di International Olympiad on Astronomy and Astrophysics (IOAA) pada tahun 2023.
Medali Perak: Disabet di International Physics Olympiad (IPhO) pada tahun 2024.
Zahran merupakan contoh nyata bahwa dengan tekad dan belajar secara mandiri, seseorang bisa mencapai prestasi luar biasa. Semoga kisahnya menginspirasi banyak orang untuk terus belajar dan berusaha.