https://katsstuff.com

Waspadai Tanda Awal Gangguan Penglihatan Anak, Bisa Jadi Kacamata Minus!

Kesehatan mata anak-anak sering kali terabaikan, terutama dengan maraknya penggunaan gadget yang bisa berpengaruh buruk terhadap penglihatan. Menurut International Agency for the Prevention of Blindness (IAPB), sekitar 90 juta anak di seluruh dunia mengalami gangguan penglihatan. Di Indonesia, prevalensi gangguan penglihatan pada anak-anak usia sekolah 5 hingga 19 tahun diperkirakan mencapai 10 persen, sebuah angka yang cukup mengkhawatirkan.

Dokter Gusti G Suardana, Ketua Servis Pediatric Ophthalmology and Strabismus JEC Eye Hospitals & Clinics, menegaskan bahwa orang tua perlu lebih memperhatikan kesehatan mata anak. Salah satu tanda awal yang sering diabaikan adalah kebiasaan anak memicingkan mata. Jika kebiasaan ini tidak diwaspadai dan tidak ada pemeriksaan mata, bisa jadi anak akan membutuhkan kacamata minus dengan kondisi yang semakin buruk.

Selain itu, Dr. Hasiana Lumban Gaol, Subspesialis Pediatric Ophthalmology dan Strabismus JEC Eye Hospitals & Clinics, menambahkan bahwa gangguan penglihatan anak bisa disebabkan oleh beberapa faktor seperti kelahiran prematur, riwayat keluarga, atau kurangnya paparan cahaya alami. Dalam gaya hidup modern, penggunaan gadget yang berlebihan dan kurangnya aktivitas luar ruangan menjadi faktor risiko yang signifikan.

Untuk itu, orang tua disarankan melakukan pemeriksaan mata secara rutin, terutama pada anak usia sekolah setiap 6-12 bulan. Penggunaan gadget juga perlu dibatasi, misalnya anak-anak di bawah 2 tahun sebaiknya tidak terpapar gadget, dan anak usia 2-10 tahun hanya boleh menggunakannya maksimal 1 jam per hari. Aktivitas luar ruangan dan asupan gizi yang seimbang juga penting untuk menjaga kesehatan mata anak.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *