Di era digital yang berkembang pesat, pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia dihadapkan pada tuntutan untuk mampu beradaptasi secara cepat terhadap perubahan. Kompleksitas pengelolaan transaksi, komunikasi dengan pelanggan, serta strategi pemasaran menjadi tantangan tersendiri. Namun, hadirnya teknologi kecerdasan buatan (AI) menjadi solusi yang menjanjikan untuk menjawab berbagai kebutuhan tersebut, meningkatkan efisiensi sekaligus daya saing.

Vincent Witarsa, Ketua Umum Idepreneurs periode 2025–2027, menyatakan bahwa AI bukan lagi sekadar tren, melainkan sudah menjadi kebutuhan utama dalam berbisnis. Melalui kemitraan dengan Wappin, para anggota komunitas kini bisa memanfaatkan teknologi AI, termasuk chatbot pintar yang membantu meningkatkan kualitas interaksi dengan pelanggan secara signifikan. Septy Handayani, COO Wappin, menambahkan bahwa otomatisasi yang dihadirkan oleh AI memungkinkan admin bisnis untuk lebih fokus pada pekerjaan yang membutuhkan perhatian manusia, seperti pengecekan kualitas dan pengemasan.

Wappin sendiri merupakan perusahaan teknologi yang menyediakan solusi komunikasi bisnis berbasis AI, khususnya lewat chat commerce di aplikasi seperti WhatsApp. Platform ini juga mendukung berbagai bahasa dan dialek, termasuk tipografi Mandarin, sehingga memungkinkan UMKM menjangkau pasar yang lebih luas tanpa hambatan bahasa. CEO Wappin, Alfian Tinangon, menyebutkan bahwa teknologi mereka mampu menghadirkan layanan yang cepat dan responsif serta meningkatkan pengalaman pelanggan.

Kini, Wappin mulai merambah sektor UMKM setelah sebelumnya banyak melayani perusahaan besar. Dengan biaya yang lebih terjangkau dan sistem yang mudah digunakan, solusi AI Wappin cocok bagi bisnis kecil yang ingin berkembang. Melalui kerja sama ini, Idepreneurs juga menyediakan pelatihan dan pendampingan guna mendorong UMKM untuk terus berinovasi dan naik kelas dalam dunia digital.