Indonesia semakin menunjukkan potensi besar dalam pengembangan kecerdasan buatan (AI), dengan semakin banyak startup yang bergerak di bidang ini. Dua startup AI asal Indonesia, Lentera.ai dan LeaseSync, berhasil memenangkan kompetisi inovasi IndoBuild AI Demo Day yang diadakan oleh East Ventures. Co-Founder dan Managing Partner East Ventures, Willson Cuaca, menekankan bahwa AI memiliki peluang besar untuk mendukung pertumbuhan bisnis di Indonesia. Ia percaya bahwa inovasi yang dihadirkan dalam ajang tersebut menegaskan betapa luasnya potensi AI bagi perkembangan industri di Tanah Air.

Lentera.ai, salah satu pemenang, merupakan platform berbasis AI yang memberikan wawasan ilmiah terkait produk kesehatan, membantu produsen, content creator, dan marketplace dalam mengembangkan bisnis mereka. Sementara itu, LeaseSync adalah platform berbasis Large Language Model (LLM) yang bertujuan untuk menganalisis, mengkonsolidasi, dan mengelola perjanjian sewa secara otomatis di Indonesia.

East Ventures menilai bahwa pencapaian ini menjadi tonggak penting dalam ekosistem AI di Indonesia. Willson Cuaca sebelumnya juga menyatakan bahwa baik perusahaan besar maupun kecil di Indonesia dapat memanfaatkan AI untuk meningkatkan efisiensi bisnis mereka.

Selain itu, kemunculan DeepSeek, yang menyediakan produk AI open-source secara gratis, menandai perubahan besar di industri ini. DeepSeek membuktikan bahwa pengembangan AI tidak selalu memerlukan biaya tinggi atau infrastruktur komputasi yang besar, mirip dengan bagaimana Linux menantang dominasi Microsoft dan Android membuka pasar smartphone murah yang bersaing dengan iPhone.

Saat ini, perusahaan tidak hanya mengandalkan layanan AI yang sudah ada seperti ChatGPT dari OpenAI atau Gemini dari Google, tetapi juga bisa mengembangkan produk berbasis model AI sendiri dengan biaya pemrosesan yang harus dibayarkan ke penyedia layanan cloud.