Salah satu fenomena langit yang paling dinanti pada April 2025 adalah hujan meteor Lyrid. Fenomena ini diperkirakan akan mencapai puncaknya pada 22 hingga 23 April, menghadirkan pertunjukan cahaya dari langit malam yang memukau. Hujan meteor Lyrid dikenal karena kemampuannya memunculkan fireball atau meteor terang yang bisa terlihat jelas bahkan tanpa alat bantu optik.

Dilansir dari Earth Sky, hujan meteor ini mampu menghasilkan sekitar 18 meteor per jam dengan kecepatan sekitar 49 kilometer per detik. Untungnya, kondisi bulan sabit yang hanya memiliki iluminasi sekitar 38 persen saat puncaknya berlangsung, tidak akan terlalu mengganggu pandangan langit. Waktu terbaik untuk menyaksikan fenomena ini adalah setelah pukul 22:30 waktu setempat di wilayah belahan bumi utara, dan setelah tengah malam di belahan bumi selatan. Titik munculnya meteor atau titik radian terletak di konstelasi Lyra, sehingga peristiwa ini juga dikenal sebagai April Lyrids.

Hujan meteor Lyrid termasuk yang paling tua dalam catatan sejarah, dengan pengamatan pertamanya yang diketahui terjadi sekitar 2.600 tahun lalu. Fenomena ini disebabkan oleh debu yang ditinggalkan oleh komet Thatcher atau C/1861 G1, yang terakhir kali mendekati Matahari pada tahun penemuannya, 1861. Komet ini digolongkan sebagai komet periode panjang karena membutuhkan waktu sekitar 415 tahun untuk menyelesaikan orbit penuh mengelilingi Matahari. Saat ini, Thatcher berada sangat jauh di luar angkasa dan diperkirakan baru akan kembali pada tahun 2283.