Rujm el-Hiri, Misteri Roda Hantu yang Tertantang oleh Ilmu Pengetahuan
Penelitian terbaru dari Universitas Tel Aviv dan Universitas Ben-Gurion Negev meragukan teori lama mengenai fungsi situs Rujm el-Hiri di Dataran Tinggi Golan. Sebelumnya, situs ini diduga sebagai observatorium astronomi, tetapi melalui analisis geomagnetik dan rekonstruksi tektonik, para ilmuwan menemukan bahwa pergerakan geodinamis selama 150 juta tahun terakhir, dengan kecepatan 8–15 mm per tahun, telah menyebabkan perubahan besar pada struktur tanah di kawasan tersebut. Akibatnya, orientasi asli bangunan ini tidak lagi sesuai dengan arah yang ideal bagi observatorium astronomi. Penelitian yang dipimpin oleh Dr. Olga Khabarova dan Prof. Lev Eppelbaum menunjukkan bahwa susunan dinding serta pintu masuk situs ini tidak mengikuti pola benda langit, bertentangan dengan hipotesis sebelumnya.
Rujm el-Hiri, atau yang juga disebut “Roda Raksasa” dalam bahasa Ibrani, merupakan kompleks batu berbentuk lingkaran konsentris dengan gundukan batu besar di tengahnya. Situs ini diperkirakan berasal dari Zaman Perunggu Awal, sekitar 3000 hingga 2700 SM, menjadikannya sezaman dengan Stonehenge di Inggris dan piramida Mesir. Struktur ini terdiri dari lima lingkaran melingkar yang tersusun dari ribuan ton batu basal, dengan diameter terluarnya mencapai 155 meter dan bagian tengahnya memiliki tinggi sekitar 6,6 meter. Meskipun sulit dikenali dari permukaan tanah, bentuk uniknya tampak jelas dari udara.
Sebelumnya, pada 1998, arkeolog Anthony Aveni dan Yonathan Mizrachi menduga bahwa Rujm el-Hiri memiliki keterkaitan dengan astronomi. Mereka mengamati bahwa posisi dinding dan pintu masuk memungkinkan sinar matahari masuk saat titik balik matahari musim panas serta ekuinoks musim semi dan gugur. Namun, penelitian terbaru menemukan bahwa perubahan tektonik telah menggeser posisi situs ini dari orientasi aslinya, yang membuat dugaan tersebut menjadi kurang relevan. Sampai kini, tujuan asli dari pembangunan Rujm el-Hiri masih menjadi teka-teki besar bagi para arkeolog dan sejarawan.