Pada 1 November 2024, China berhasil mencapai tonggak penting dalam eksplorasi luar angkasa dengan menunjukkan kemampuan untuk ternak hewan dan bertani di luar angkasa. Pencapaian ini diumumkan selama konferensi internasional mengenai inovasi teknologi pertanian dan bioteknologi di Beijing.

Dalam program penelitian ini, ilmuwan China berhasil mengembangkan metode untuk menanam berbagai jenis tanaman di lingkungan gravitasi rendah. Teknologi hidroponik dan aeroponik yang digunakan memungkinkan tanaman tumbuh tanpa tanah, dengan pengaturan nutrisi yang optimal. Hasil penelitian ini diharapkan dapat mendukung misi jangka panjang manusia di luar angkasa.

Tak hanya pertanian, China juga berhasil melakukan percobaan ternak hewan di luar angkasa. Dalam uji coba tersebut, hewan kecil seperti tikus dan serangga dipelihara untuk mempelajari dampak lingkungan luar angkasa terhadap pertumbuhan dan reproduksi mereka. Hasil penelitian ini dapat memberikan wawasan penting tentang keberlanjutan sumber pangan saat manusia melakukan eksplorasi ke planet lain.

Keberhasilan ini memiliki implikasi besar untuk misi luar angkasa masa depan. Dengan kemampuan untuk memproduksi makanan dan memelihara hewan, astronaut di stasiun luar angkasa atau koloni di planet lain tidak lagi sepenuhnya bergantung pada suplai dari Bumi. Ini dapat meningkatkan durasi misi dan kualitas hidup di luar angkasa.

Pencapaian China ini menarik perhatian komunitas internasional dan membuka diskusi mengenai kolaborasi di bidang penelitian luar angkasa. Banyak negara lain menunjukkan ketertarikan untuk belajar dari teknologi yang dikembangkan China, dengan harapan dapat mengimplementasikannya dalam program luar angkasa mereka sendiri.

Keberhasilan ini menunjukkan kemajuan signifikan dalam sains dan teknologi, serta menggambarkan potensi manusia untuk menjelajahi dan mengkolonisasi luar angkasa dengan cara yang lebih berkelanjutan. Pencapaian ini juga menjadi inspirasi bagi generasi mendatang dalam bidang sains dan eksplorasi luar angkasa.