Observatorium China Deteksi Asteroid XA1 2024 Jatuh ke Bumi, Perkuat Peringatan Dini
LONDON – Beberapa observatorium di China baru-baru ini berhasil menangkap gambar asteroid dekat Bumi yang melintas, yang diberi nama resmi XA1 2024. Fenomena ini menarik perhatian dunia setelah asteroid tersebut diperkirakan jatuh ke Bumi.
Dilansir dari Xianhua, gambar yang diambil oleh observatorium asing tersebut menandakan keberhasilan peringatan dini ke-11 mengenai dampak asteroid terhadap Bumi, menurut China Science Daily pada Jumat (8/12/2024).
Asteroid XA1 2024 diperkirakan memiliki ukuran antara 75 sentimeter hingga satu meter. Laporan menyebutkan bahwa asteroid ini pertama kali terdeteksi oleh teleskop Universitas Arizona pada pukul 5.55 pagi (UTC) tanggal 3 Desember.
Observatorium Yunnan cabang Lijiang, yang berada di bawah Akademi Ilmu Pengetahuan China (CAS), mendeteksi objek tersebut antara pukul 15.10 dan 15.30 (UTC) pada hari yang sama menggunakan teleskop 2,4 meter mereka. Menurut peneliti Zhang Xiliang dari observatorium Lijiang, asteroid tersebut memasuki atmosfer Bumi pada pukul 16.15 (UTC) di dekat Siberia bagian timur dan terbakar, menghasilkan bola api terang yang terlihat jelas.
Waktu antara deteksi pertama dan dampaknya ke Bumi kurang dari 12 jam, dengan gambar-gambar yang ditangkap oleh teleskop di beberapa observatorium, seperti CAS Purple Mountain Observatory (PMO), observatorium Lenghu di Provinsi Qinghai, dan Observatorium Xingming di Daerah Otonomi Uygur Xinjiang. Dalam waktu dua jam setelah peristiwa tersebut, Pusat Planet Kecil Persatuan Astronomi Internasional menerima 64 observasi dari berbagai belahan dunia dan resmi mengonfirmasi asteroid tersebut sebagai 2024 XA1.
Zhang menjelaskan bahwa meskipun asteroid ini menimbulkan dampak yang signifikan, sebagian besar asteroid dekat Bumi sulit terdeteksi sebelumnya karena keterbatasan kapasitas pengamatan kita. Oleh karena itu, sistem peringatan dini dan pertahanan terhadap asteroid sangat penting demi keselamatan umat manusia.
“Pencapaian ini akan mendukung upaya ilmiah Tiongkok dalam peringatan dini dan pertahanan terhadap asteroid dekat Bumi,” tambah Zhang.
Observatorium Lijiang, yang terletak di daerah lintang rendah dengan ketinggian lebih dari 3.200 meter, merupakan salah satu lokasi terbaik di China untuk pengamatan astronomi. Tim peneliti di sana merencanakan observasi dengan menggunakan data perkiraan dan karakteristik asteroid enam jam sebelum diperkirakan jatuh ke Bumi. Dalam waktu satu jam setelah peristiwa tersebut, mereka berhasil mendapatkan gambar yang sangat berharga.
Teleskop 2,4 meter yang digunakan oleh observatorium ini dikenal sebagai teleskop astronomi optik terbesar di Asia Timur. Dengan kemampuan untuk melacak objek bergerak cepat seperti asteroid, teleskop ini memberikan presisi tinggi dalam pengamatan. Keberhasilan dalam mendeteksi dan memprediksi dampak asteroid semakin meningkat berkat peningkatan kemampuan pemantauan yang terus berkembang.
Selain itu, PMO juga berhasil menangkap gambar asteroid tersebut sekitar 42 menit sebelum jatuh ke Bumi. Observatorium ini berkomitmen untuk mengembangkan metode pemantauan dan prediksi asteroid dekat Bumi, serta mendukung pembangunan jaringan pemantauan untuk generasi mendatang.
Secara keseluruhan, kejadian ini menyoroti pentingnya upaya internasional dalam mengidentifikasi dan melacak objek dekat Bumi, serta mempersiapkan langkah-langkah mitigasi yang diperlukan untuk mengurangi risiko potensial dari ancaman asteroid.