Pada 23 Desember 2024, Korea Selatan mengumumkan keberhasilan peluncuran satelit mata-mata ketiga mereka. Satelit ini diluncurkan menggunakan roket buatan dalam negeri dari lokasi peluncuran di Tanah Air. Langkah ini merupakan bagian dari strategi negara untuk memperkuat kemampuan pengawasan dan intelijen, khususnya terkait dengan ancaman di wilayah Semenanjung Korea. Peluncuran ini menandakan kemajuan besar dalam pengembangan teknologi luar angkasa Korea Selatan.

Satelit mata-mata ketiga ini dilengkapi dengan teknologi canggih yang memungkinkan Korea Selatan untuk memantau aktivitas di wilayah sekitar, termasuk Korea Utara. Pemerintah Korea Selatan menekankan pentingnya satelit ini sebagai alat untuk mengumpulkan informasi yang dapat digunakan dalam merespons potensi ancaman dari negara tetangga. Pengembangan satelit ini adalah bagian dari strategi yang lebih besar untuk meningkatkan kemampuan pertahanan, seiring dengan meningkatnya ketegangan di kawasan tersebut.

Sebelumnya, Korea Selatan telah meluncurkan dua satelit mata-mata yang telah beroperasi sejak beberapa tahun terakhir. Satelit pertama dan kedua telah memberikan kontribusi signifikan dalam pemantauan potensi ancaman, khususnya dari program nuklir dan misil Korea Utara. Dengan tambahan satelit ketiga ini, Korea Selatan berharap dapat memperkuat jaringan pengawasan yang lebih luas dan lebih efisien, terutama dalam mengidentifikasi ancaman yang berkembang dengan lebih cepat.

Peluncuran satelit ini mendapat perhatian internasional, dengan beberapa negara mengungkapkan keprihatinan atas potensi peningkatan ketegangan di kawasan tersebut. Beberapa negara juga mengingatkan bahwa perkembangan teknologi militer, termasuk satelit mata-mata, dapat mempengaruhi dinamika keamanan di kawasan Asia Timur. Namun, pemerintah Korea Selatan menegaskan bahwa peluncuran ini adalah bagian dari upaya mereka untuk menjaga keamanan dan stabilitas nasional.