https://katsstuff.com

Makan Kolang-kaling Saat Buka Puasa? Ini Cara Tepat Agar Lebih Sehat!

JAKARTA, INDONESIA – Kolang-kaling, bahan makanan khas yang sering dijadikan pilihan takjil saat berbuka puasa di bulan Ramadhan, bukan hanya lezat tetapi juga kaya akan manfaat kesehatan. Biji dari pohon aren (Arenga pinnata) ini memiliki tekstur kenyal dan rasa yang manis, sehingga cocok untuk campuran berbagai hidangan manisan, pudding, hingga es buah yang menyegarkan. Tetapi, apa saja manfaat kesehatan yang bisa didapatkan dari konsumsi kolang-kaling?

Menurut dr. Oki Yonatan Oentiono, SpGK, seorang spesialis gizi klinis dari Mayapada Hospital Kuningan, Jakarta Selatan, kolang-kaling ternyata memiliki kandungan kalium yang sangat tinggi. “Kolang-kaling merupakan sumber kalium yang sangat baik, yang sangat berguna untuk mendukung kesehatan tulang,” kata dr. Oki dalam wawancara dengan detikcom pada Jumat (8/3/2025).

Tidak hanya itu, kolang-kaling juga mengandung serat yang cukup untuk membantu melancarkan pencernaan, termasuk mencegah sembelit. “Serat yang ada dalam kolang-kaling dapat memperlancar proses buang air besar dan mendukung kesehatan pencernaan secara keseluruhan,” tambahnya.

Lebih menarik lagi, kolang-kaling dapat membantu mencegah dehidrasi. Kandungan air yang tinggi pada kolang-kaling menjadikannya sangat baik dikonsumsi untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi, apalagi setelah seharian berpuasa. Ini tentu menjadi salah satu alasan mengapa kolang-kaling sangat populer saat bulan Ramadhan.

Kolang-kaling juga mengandung kolagen, yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan kulit. Ini menjadikannya pilihan tepat bagi mereka yang ingin merawat kecantikan kulit. “Kandungan kolagen dalam kolang-kaling dapat membantu menjaga elastisitas kulit, menjadikannya lebih sehat dan tampak lebih muda,” ujar dr. Oki.

Selain kalium dan kolagen, kolang-kaling juga mengandung berbagai zat gizi lainnya yang sangat penting, seperti vitamin A, asam folat, zat besi, dan zinc. Semua kandungan ini mendukung kesehatan tubuh secara keseluruhan, menjadikannya tambahan gizi yang baik dalam menu berbuka puasa.

Namun, dr. Oki mengingatkan bahwa meskipun kolang-kaling sendiri aman dikonsumsi, masalah dapat muncul dari penggunaan sirup manis yang biasa menemani hidangan ini. “Kebanyakan masalah kesehatan muncul bukan dari kolang-kalingnya, melainkan dari konsumsi gula berlebihan yang terdapat dalam sirup manisnya,” tegas dr. Oki.

Pakar gizi ini juga menyarankan agar dalam mengolah kolang-kaling, perhatian utama harus diberikan pada jumlah gula yang digunakan. “Kebutuhan gula harian kita sebenarnya hanya sekitar 4 sendok makan, jadi sebaiknya memilih rasa manis alami dari buah-buahan seperti melon atau pepaya daripada menambahkan gula atau susu dalam jumlah berlebih,” kata dr. Oki.

Dengan semua manfaat yang terkandung dalam kolang-kaling, tak ada salahnya menjadikannya sebagai pilihan takjil berbuka puasa. Namun, seperti halnya makanan lainnya, konsumsi kolang-kaling tetap harus dalam jumlah yang wajar dan seimbang untuk menjaga kesehatan tubuh. Mengonsumsi kolang-kaling secara bijak bisa memberikan banyak manfaat bagi kesehatan, menjadikannya pilihan takjil yang tidak hanya menyegarkan tetapi juga menyehatkan selama bulan Ramadhan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *