Pemerintah Indonesia dan China semakin mempererat kerja sama strategis di bidang teknologi digital dengan menjajaki pendirian pusat inovasi kecerdasan buatan (AI) untuk kawasan ASEAN. Langkah ini diperkuat melalui pertemuan antara Menteri Komunikasi dan Digital RI, Meutya Hafid, dengan Sekretaris Partai Kota Nanning, Provinsi Guangxi, China, Nong Shengwen. Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak membahas transformasi digital di Indonesia serta peluang penerapan AI di berbagai sektor, termasuk pertanian dan pengembangan kota pintar.

Meutya Hafid menegaskan bahwa perkembangan infrastruktur digital di Indonesia terus mengalami kemajuan pesat, dengan dukungan teknologi 4G dan 5G yang telah menjangkau hingga ke pelosok negeri. Ia juga menyoroti ketertarikan Indonesia untuk memperluas kolaborasi di bidang kecerdasan buatan dengan Kota Nanning, yang telah sukses mengembangkan konsep smart city berbasis AI. Keberhasilan Nanning dalam menerapkan teknologi ini menjadi inspirasi bagi Indonesia dalam membangun ekosistem digital yang lebih maju dan berkelanjutan.

Selain menjadi pusat inovasi kota pintar, Nanning juga memiliki talenta digital yang berkompeten serta ekosistem startup yang berkembang pesat. Faktor-faktor ini menjadikannya model yang potensial bagi Indonesia dalam mengembangkan transformasi digital yang lebih terintegrasi. Kerja sama yang erat antara kedua negara diharapkan dapat membuka peluang baru dalam pemanfaatan AI di berbagai sektor, mempercepat digitalisasi, serta meningkatkan daya saing teknologi Indonesia di tingkat global.