Guangxi Gencarkan Kolaborasi AI dengan Indonesia, Dorong Inovasi Regional
Delegasi dari Nanning, ibu kota Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi, China selatan, melakukan kunjungan intensif ke Indonesia demi memperkuat kolaborasi dalam bidang kecerdasan buatan (AI). Selama kunjungan tersebut, mereka mengadakan berbagai diskusi yang membahas pengembangan ekonomi digital, inovasi teknologi, serta pembangunan platform kerja sama berbasis AI antara kedua negara. Sugiato Lim, pemuda Indonesia yang telah lama tinggal di Guangxi, menyambut baik inisiatif ini dan berharap hubungan bilateral semakin erat, khususnya dalam penerapan AI di berbagai sektor. Guangxi sendiri tengah gencar melaksanakan aksi “AI Plus”, termasuk percepatan pembangunan Pusat Inovasi AI China-ASEAN yang bertujuan memperkuat kerja sama industri digital dengan negara-negara Asia Tenggara. Dalam dua tahun terakhir, wilayah ini telah menandatangani lebih dari 30 perjanjian kerja sama digital dengan negara-negara ASEAN, mencakup teknologi seperti Beidou dan kecerdasan buatan. Wakil Menteri Komunikasi dan Digital RI, Angga Raka Prabowo, turut mengapresiasi pendekatan terbuka dan efisien dari model AI China, seperti DeepSeek, yang dinilai ramah energi dan investasi. Guangxi bahkan telah meluncurkan rencana aksi untuk meningkatkan nilai industri AI mereka hingga melampaui 100 miliar yuan pada 2027, dengan Nanning sebagai pusat utama. Menurut para analis, Indonesia memiliki potensi besar dalam bidang AI berkat Strategi Kecerdasan Buatan Nasional 2020–2045. Kolaborasi ini diyakini mampu membangun pusat inovasi AI regional yang kuat dan saling menguntungkan.