Pemerintah Rilis Naskah Akademik AI & Coding, Apa Dampaknya?
Pemerintah semakin serius dalam mengintegrasikan teknologi digital ke dalam sistem pendidikan nasional. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendidkasmen) Abdul Mu’ti mengonfirmasi bahwa naskah akademik terkait mata pelajaran coding dan kecerdasan buatan (AI) yang beredar di publik adalah dokumen resmi.
Dokumen ini menjadi dasar pengambilan keputusan terkait penerapan mata pelajaran tersebut di sekolah-sekolah di Indonesia.
Naskah Akademik Coding dan AI Resmi Dijadikan Acuan
Dalam sebuah wawancara usai menghadiri acara Peluncuran Mekanisme Baru Tunjangan Guru ASN Daerah Langsung ke Rekening Guru di Jakarta, Kamis (13/3/2025), Abdul Mu’ti menegaskan bahwa dokumen akademik yang sudah diparaf akan segera memasuki tahap harmonisasi regulasi di Kementerian Hukum.
“Naskah akademik yang beredar itu memang resmi, karena ada tanda tangan saya di dalamnya. Ini menjadi dasar bagi kami untuk mengambil keputusan,” ungkapnya.
Harmonisasi ini merupakan proses penyesuaian peraturan sebelum implementasi kebijakan dapat dijalankan.
“Semua sudah selesai, tinggal menunggu harmonisasi peraturan menteri dari Kementerian Hukum,” tambah Mu’ti.
Meskipun sudah mendapat lampu hijau, penerapan mata pelajaran coding dan AI baru akan dimulai pada tahun ajaran 2026/2027. Namun, Mu’ti menekankan bahwa mata pelajaran ini bersifat pilihan, bukan wajib, dan hanya akan diterapkan di sekolah-sekolah yang memiliki kesiapan dalam menjalankannya.
“Kami akan mulai di tahun ajaran baru, tapi ini tetap sebagai mata pelajaran pilihan, bukan mata pelajaran wajib,” tegasnya.
Rincian Kurikulum Coding dan AI di Sekolah
Naskah akademik yang telah diunggah ke laman Sistem Informasi Kurikulum Nasional Kemendikdasmen menjelaskan berbagai aspek penting, mulai dari landasan pembelajaran, cakupan materi, durasi pengajaran, hingga kompetensi yang harus dimiliki oleh para pengajar.
Materi Coding di Setiap Jenjang
✅ SD/MI
- Menggunakan metode berbasis visual seperti balok susun atau gambar untuk memecahkan masalah sehari-hari.
- Mempelajari konsep dasar algoritma dan logika sederhana.
- Mengenal pemrograman berbasis blok dengan logika percabangan dan perulangan.
- Memahami dampak negatif teknologi (distopia teknologi).
✅ SMP/MTs
- Mengembangkan sistem manajemen data sederhana.
- Menulis program berbasis simbol untuk aplikasi sederhana.
- Merancang produk digital awal.
✅ SMA/MA/SMK/MAK
- Menulis program berbasis teks dengan fungsi dan modul yang lebih kompleks.
- Menggunakan pemrograman untuk simulasi dan pemecahan masalah nyata.
- Mengembangkan produk digital tingkat lanjut.
Materi AI di Setiap Jenjang
✅ SD/MI
- Mengenal pengaruh AI dalam kehidupan sehari-hari.
- Mempelajari etika dalam penggunaan teknologi AI.
- Membedakan antara teknologi berbasis AI dan non-AI.
- Memahami konsep dasar input-proses-output.
✅ SMP/MTs
- Menganalisis dampak AI terhadap masyarakat.
- Mengidentifikasi masalah etis dalam penerapan AI.
- Menggunakan teachable machine untuk memahami pentingnya data berkualitas.
✅ SMA/MA/SMK/MAK
- Mempraktikkan prompt engineering untuk penggunaan AI.
- Memahami dampak AI terhadap dunia kerja.
- Membangun model AI sederhana dan mengembangkan aplikasi berbasis API atau library AI yang sudah ada.
Durasi Pembelajaran Coding dan AI
Berdasarkan dokumen akademik, durasi pembelajaran untuk mata pelajaran ini berbeda di setiap jenjang:
📌 SD/MI → 2 jam pelajaran per minggu
📌 SMP/MTs → 2 jam pelajaran per minggu
📌 SMA/MA/SMK/MAK Kelas 10 → 2 jam pelajaran per minggu
📌 SMA/MA/SMK/MAK Kelas 11 & 12 → 4 jam pelajaran per minggu
Langkah Besar Menuju Era Digital
Penerapan coding dan AI dalam kurikulum pendidikan Indonesia merupakan langkah maju dalam menghadapi era digital. Dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, keahlian dalam bidang pemrograman dan kecerdasan buatan menjadi kebutuhan utama di berbagai industri.
Kebijakan ini diharapkan dapat membekali generasi muda dengan keterampilan digital yang relevan sehingga mereka siap bersaing di pasar kerja global.
Dengan regulasi yang hampir selesai, kini tinggal menunggu kesiapan sekolah dalam mengadopsi sistem pembelajaran baru ini. Tahun ajaran 2026/2027 akan menjadi titik awal perubahan besar bagi sistem pendidikan Indonesia!